Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Islam – Baru-baru ini
kita sering melihat berita tentang seorang anak indonesia yang menjadi juara 3
dalam lomba menghafal Al-Quran tingkat dunia yang diadakan di Timur tengah,
sebagai penonton selayaknya kita turut bangga terhadap prestasi anak indonesia.
Jangankan Dalam hal Menghafal AL-Quran, sering kita mendapati atlit indonesia
menjuarai berbagai cabang olahraga di kancah dunia selalu membuat kita bangga. Apa
lagi dalam hal yang satu ini bukan? Sebagai bangsa indonesia dan sebagai
seorang muslim tentunya ini menjadi sebuah kebanggaan yang sangat tinggi.
Lalu apakah didalam hati kita, kita tidak ingin seperti
itu, atau kita yang sudah memiliki anak atau dalam proses mengandung tidak
berkeinginan memiliki anak seperti itu? Pasti lah harapan itu ada di benak kita
semua.
Hal yang seperti itu bukan didapat dengan mudah, sebagai
mana dikatakan Musa sudah belajar membaca dan menghafal Al-Quran sejak usianya
masih sangat muda. Dan hal ini berkaitan dengan judul yang akan kita bahas
dalam artikel ini yakni pendidikan anak usia dini menurut islam. Pendidikan anak
usia dini sekarang sudah diwajibkan oleh pemerintah indonesia sebelum seorang
anak memasuki tingkat sekolah dasar, yang ketika tahun 2010 kebelakang
pendidikan anak usia dini ini masih jarang di minati oleh orang tua yang
anaknya berumur 4-7 tahun. Karena memang belum ada anjuran yang mengharuskan
seorang anak sebelum masuk di pendidikan sekolah dasar harus menempuh
pendidikan anak usia dini.
Tapi jika saat ini pendidikan anak usia dini baru-baru
ini di gembar-gemborkan oleh pemerintah indonesia, jauh sebelum itu Islam sudah
menganjurkan bagi setiap umatnya untuk dapat memberikan pendidikan anak usia
dini. Baik itu dalam Al-Quran maupun hadist sudah banyak diterangkan bahwasanya
pendidikan kepada anak itu harus dilakukan pada saat anak masih berada
diumur-umurnya yang muda.
Tentang perkara ini, Allah azza wa
jalla berfirman.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”.
(At-Tahrim: 6)
Dan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam
Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ
“Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan
dimintai pertanggungjawaban”.
Atas peringatan dari Rosulullah SAW
dan perintah Allah SWT tersebut diatas, maka sudah menjadi sebuah kewajiban
yang sangat patut untuk dilaksanakan.
Lalu pendidikan
seperti apa yang harusnya diajarkan oleh orang tua dalam keseharian anak ketika
dia menghabiskan aktivitasnya masa kecilnya agar dimasa depan ia menjadi anak
yang berbakti kepada orang tua, agama dan bangsanya. Jika di dalam pendidikan
anak usia dini (PAUD) formal yang diberikan disekolah adalah tentang pengetahuan
umum, maka ketika dirumah orang tua harus mengharkjan anak tentang islam,
sebagai agama rahmatan lilalamin islam sudah mengajarkan segalanya untuk umat
islam dapat menjalankan kehidupan ini dengan sebai-baiknya.
Berkaitan pendidikan
anak usia dini dalam islam tidak perlu untuk menunggu umur anak sampai pada
usia 4 tahun. Tetapi ketika orang tua sudah tau bahwa didalam kandungannya ada
seorang calon bayi / buah hati bersama pasangannya harus sudah diberikan
sedikit demi sedikit apa yang dimaksud dengan pendidikan anak usia dini antara
lain sebagai berikut :
Memperdengarkan lantunan
Ayat suci Al-Quran.
Ketika anak
masih berada di dalam perut ibunya sebaiknya sudah diberikan pendidikan anak
usia dini, seperti memperdengarkan ayat-ayat Al-Quran. Karena ketika janin
masih berusia 8 minggu saja sistem pendengarannya sudah mulai terbentuk dan
sempurna pada usia 25 minggu, dan sampai saat itu adalah waktu yang sangat
penting untuk mengajaknya berkomunikasi salah satunya dengan memperdengarkan Ayat-ayat
Al-Quran. Lantunan Ayat Al-Quran yang menenagkan jiwa akan membuat janin
semakin rilex.
Lalu ayat-ayat
apa saja yang direkomendasikan untuk diperdengarkan kepada janin yang masih ada
dalam kandungan? Ayat apa saja dapat di perdengarkan kepada janin tapi ini
adalah beberapa ayat yang dikhususkan untuk selalu diperdengarkan kepada janin.
- Al-Mu’minuun (Surat ke-23, ayat 12-14)
- Lukman (Surat ke-31,
ayat 14)
- Yusuf (Surat ke 12,
ayat 1-16)
- Maryam (Surat ke-19,
ayat 1-15) baik juga jika semuanya ayatnya dibaca
- Ar Rahmaan (Surat
ke-55, ayat 1-78)
Hal ini dapat dilakukan terus menenerus, ketika sedang dalam keadaan
santai atau sebelum tidur.
- Mengajarkan Tauhid
Sejak Dini
Sesuai yang diketahui islam adalah agama Tauhid, mengakui hanyalah Allah satu-satunya
tuhan semesta alam. Dan dosa syirik adalah sebuah dosa yang tidak akan dapat
diampuni oleh Allah, apa itu dosa syirik? Dosa syirik adalah dosa atas tidak
percaya akan adanya Allah dan menyekutukan Allah dengan makhluk ciptaannya. Hal
ini seperti yang sudah dijelaskan oleh Allah dalam firmannya.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ
وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni
yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki” (An-
Nisa: 48)
Serta kisah tentang Luqman yang memperingatkan anaknya untuk tidak
pernah sekali-kali untuk menyekutukan Allah terhadap makhluk lain.
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ
الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya :
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”.(Luqman: 13)
Jika seorang manusia dapat menjaga keimanannya maka ia akan dapat
selamat di dunia dan di Akhirat.
- Mengajarkan anak selalu beribadah dan zikir
“Ajarilah anak-anak kalian untuk shalat
ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika mereka berusia
sepuluh tahun (bila tidak mau shalat-pen)” (Shahih. Lihat Shahih Shahihil Jami’
karya Al-Albani).
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
Artinya :
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian
melihat aku shalat” (HR. Al-Bukhari).
Untuk masalah sholat ini tidak perlu menunggu anak berusia 7
tahun untuk mengenalkan anak pada sholat, usia 7 tahun adalah dimana anak
seharusnya sudah dapat melakukan sholat dengan tertib. Namun dalam hal
mengenalkan sholat kepada anak bisa ketika dia berusia 3 atau 4 tahun.
Ketiaka anak sudah dapat melakukan sholat dengan tertib, maka
sesekali ajak anak untu dapat sholat berjamaah di masjid. Beritahu pahala-pahala
yang didapat ketika seorang muslim berjalan kakli menuju masjid akan ada pahala
yang didapatnya, Insya Allah anak akan bersemangat untuk menuju masjid setiap
adzan sudah berkumandang.
Ajari pula anak untuk menghafal zikir – zikir dalam kehidupan
keseharian, seperti doa Mau makan, Setelah makan, masuk WC, hendak tidur,
bangun tidur, keluar rumah, naik kendaraan dll. Hal ini jika tidak dibiasakan
sejak kecil ketika dewasa akan sulit untuk dijadikan sebagai sebuah kebiasaan.
- Mengajarkan pakaian yang Syiar’i
Hal ini penting bagi anak perempuan, mengenalkan pakaian syiar’i
kepada anak perempuan akan sangat penting untuk membangun pengetahuannya
tentang aturan-aturan islam tentang kehormatan perempuan serta cara islam
menjaga aurat wanita.
Untuk anak perempuan tentunya kenalkan ia dengan kerudung,
dan pakaian yang menutupi auratnya sejak kecil, laki-laki memakai pakaian yang
sesuai dan menutupi auratnya.
Jangan biasakan anak untuk menggunakan pakaian yang mini-mini
bagi perempuan, serta bagi anak laki-laki jangan bolehkan ia bercukur dengan
gaya-gaya orang-orang barat. Allah sudah mengingatkan hal ini dalam Al-Quran.
مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa
yang meniru sebuah kaum, maka dia termasuk mereka.” (Shahih, HR. Abu Daud)
Itulah
beberapa pendidikan anak usia dini menurut islam yang sebaiknya menjadi rujukan
kita untuk mendidik anak agar usia keemasannya tidak berlalu dengan sia-sia,
karena masa keemasan ini hanya berlangsung satu kali dalam hidup, jika sudah
berlalu maka hal itu tidak akan kembali.
Semoga
bermanfaat bagi semua ibu dan calon ibu yang sedang mengandung.